Ulama besar yang terkenal zuhud wira'i ini lebih di kenal dengan nama Bisyr Al Hafi. Beliau tinggal di kota Bagdad Irak dan wafat di tempat yang sama pada tahun 227 H.
Bisyr bin Al Harits menjadi tempat di mintai nasehat,mengadu dan bertanya bagi orang-orang yang mempunyai masalah. Ilmunya yang luas, kualitas dan intensitas ibadahnya tidak di ragukan lagi. Baik siang maupun malam,beliau tidak merasa lelah melayani umat. Tamunya datang dari golongan awam dan para raja-raja,dari kampungnya sendiri hingga orang luar yang mendengar ketenaran dan keharuman nama beliau .Meski demikian,beliau tetap melakukan sama kepada semua orang yang bersilaturohim dan ingin bertemu kepadanya.
Beliau juga dikenal orang yang sering menangis. Matanya juga tidak pernah kering dari air mata. Beliau pernah berkata,"demi Allah,aku ingin sekali terus menangis hingga air mataku tidak keluar lagi. Setelah itu aku menangis darah hingga tidak ada lagi anggota tubuhku yang tersisa lantaran takut dan berharap pada Allah swt. Seseorang yang bisa menangis tentulah orang yang sudah mengetahui siapa dirinya,apa yang di lakukannya serta apa yang terjadi pada dirinya.
Ada seorang yang datang menemui beliau dan berucap,"Wahai Bisyr,saya rindu sekali ingin bertemu dengan anda dan saya sangat ingin sekali melihat anda."Menanggapi hal itu, Bisyr menimpali lelaki yang terhormat,"Tapi sayang sekali saya tidak ingin melihat anda."
lelaki yang memiliki kekuasaan dan harta melimpah itu memohon lagi,"Kalau begitu,nasehatilah saya!"
Bisyr berkata."Menangislah! aku tidak bisa menasihati apa-apa kepada anda,karena dihadapan anda ada kuburan dan istana. Lalu apa yang terjadi pada anda kala Allah swt.membangunkan anda di hadapan-Nya dan bertanya pada anda tentang lubang kecil yang ada di biji-bijian, tentang jerami yang lemas di atas biji-bijian,tentang serat yang ada dipecahan biji,sementara anda dalam keadaan telanjang dihadapan banyak orang yang melihat Anda di maksar nanti?"
Lelaki itu tergugah dengan nasihat Bisyr. Dia langsung memerintahkan pengawalnya untuk hadiah pada Bisyr,namun beliau mengembalikan lagi sambil berkata,"Kembalikan kepada orang yang kamu ambil untuk hadiah ini,sebelum nyang yang memilikinya menuntut kamu di akhirat kelak. Mendengar sekatabo Bisyr yang jujur dan wibawa pria itu pun menangis tersedu-sedu. Didalam tangisan sang pembesar,Bisyr memperdengarkan senandung syairnya sebagai berikut
;-Tinggalkan sikap tamak dunia;-Dalam hidup ini,janganlah rakus!
;-Jangan kumpulkan harta tanpa henti
;-sementara kamu tidak tahu untuk siapa kamu kumpulkan harta
;-Rezeki sudah ada bagiannya
;-Buruk sangka kepada Allah pasti tidak ada gunanya
;-Selalu berfakir orang yang tampak rakus
;-Tampak kaya orang yang menerima bagiannya.